Ciptaan: Rhoma IramaSudah seringkali kau mengkhianati
Tapi engkau aku maafkan selalu
Tapi kali ini kau sungguh terlalu
Tak mungkin lagi kumaafkan salahmu
Simpan saja air matamu
Tak guna engkau menangis
Hatiku tak akan mencair dengan sedu sedanmu itu
Walaupun tangismu darah
Hatiku tak akan iba
Aku sudah bosan melihat permainan sandiwaramu
Ciptaan: Rhoma Irama
Telah kutanam
benih anggur yang merah
juga benih delima
Tetapi yang tumbuh
buah duri neraka
Harus kutelan pahit terasa
menusuk pedih sampai ke hati
ooo...h perih
Betapa kejam permainan dunia
yang penuh tipu daya
ternyata sang cinta
tak selamanya indah
Derita kulalui hari demi hari
sementara kau berpesta penuh cinta
Besarnya pengorbanan tiada kau hargai
bak menepis lalat yang hinggap dipipi
a..ha.. a..ha.. a..ha.. a..ha..
Telah kutanam
benih anggur yang merah
juga benih delima
Tetapi yang tumbuh
buah duri neraka
Harus kutelan pahit terasa
menusuk pedih sampai ke hati
ooo...h perih
Betapa kejam permainan dunia
yang penuh tipu daya
ternyata sang cinta
tak selamanya indah
tak selamanya indah
tak selamanya indah
(Cipt: --- ,
Dipopulerkan oleh: Elvy Sukaesih)
Jangan kau pergi, jangan kau pergi.
Jangan tinggalkan diriku.
Di simpang jalan dan rintik hujan.
Engkau berlari dariku.
Kisah bahagia berakhir sudah.
Bak air sungai mengalir.
Tiada terasa air mataku.
Berderai bagaikan hujan.
Baru pertama aku bermain cinta.
Engkau membuat diriku patah hati.
Aku kecewa kau tinggal pergi.
Kini ku sendiri lagi.
Cincin permata pemberianmu.
Kulepas dengan tangisku.
(Maafkan diriku, maafkanlah oh sayang.
Cintaku berubah, aku juga mengerti.
Semoga kau cari pengganti diriku.
Sayangmu pada diriku sangat aku kesani.)
Terbayang-bayang kenangan indah.
Terukir dalam hatiku.
Hanya potretmu slalu kusimpan.
Sebagai ganti dirimu.
Baru pertama aku bermain cinta.
Engkau membuat diriku patah hati.
Aku kecewa kau tinggal pergi.
Kini kusendiri lagi.
Cincin permata pemberianmu.
Kulepas dengan tangisku.
Terbayang-bayang kenangan indah.
Terukir dalam hatiku.
Hanya potretmu slalu kusimpan.
Sebagai ganti dirimu.
Sebagai ganti dirimu.
Sebagai ganti dirimu.
(Cipt: Chossy Pratama.
Dipopulerkan oleh: Elvy Sukaesih)
Mimpi terindah yang datang menggoda.
Mengusik angan yang bercanda.
Aku terjaga dari khayal asa.
Kecewa karna kau tiada.
Dengarlah kasih, jeritan hati.
Mungkinkah kau kumiliki.
Sehelai cinta yang aku cari.
Mungkinkah kau sudi berbagi.
Aku berharap waktu tak bergerak.
Agar dapat kau kudekap.
Mimpi yang indah saat hati gundah.
Obat hati yang terbelah.
Kekasih hati mungkinkah kau tahu.
Aku sangat merindukanmu.
Andaikan saja kau balas cintaku.
Inilah mimpi yang terindah.
Aku berharap waktu tak bergerak.
Agar dapat kau kudekap.
Mimpi yang indah saat hati gundah.
Obat hati yang terbelah.
Kekasih hati mungkinkah kau tahu.
Kusangat merindukanmu.
Andaikan saja kau balas cintaku.
Ini mimpi yang terindah.
Ini mimpi yang terindah.
Ini mimpi yang terindah.
Kalau kau tau rahasia hatiku
Tentu kau merasa yang akupun rasa
Kilatan cahaya terpendam di kalbu
Bagai tanda mata kenangan yang lalu
Jangan kau berdusta khianatkan cinta
Nanti kau berdosa kepada yang kuasa
Atau senantiasa tersiksa asmara
Bagai korban cinta yang slalu menderita
Atau bila perlu baiklah mengaku
Tamatkan saja riwayat yang lalu
Tiada gunanya kau kenang kembali
Kepada Illahi berserahlah diri
(cipt: Husein Bawafie)
Ini es lilin aduh . . . Sudah terpuji
Rasanya manis aduh . . . Sedap sekali
Dibeli orang aduh . . . Disana-sini
Masyhur namanya aduh . . . Serangkai negeri
Es lilin aduh . . . Roti srikaya
Sayang sedikit aduh . . . Gulanya kurang
Maksud kawin aduh . . . Dengan si dia
Apa nasib aduh . . . Disambar orang
Es lilin ini aduh . . . Enak rasanya
Sudikah beli tuan . . . Tuan dan nyonya
Buat bekalan aduh . . . Anak di rumah
Ini es lilin aduh . . . Bermacam warna
Es lilin aduh . . . Kelapa muda
Hujan datang aduh . . . Angin meniup
Mau kawin aduh . . . Duit tak ada
Baik membujang aduh . . . Selama hidup
Es lilin aduh . . . Sungguh enaknya
Sayang sekali aduh . . . Kurang lemaknya
Maksud kawin aduh . . . Dengan anaknya
Sudah nasib aduh . . . Dapat bapaknya
(cipt: NN)
Dengarlah dengarlah apa yang kupinta
Bukannya bulan atau bintang nan tinggi
Cukuplah rasanya kalau ku berkata
Jangan kau tambahkan deritaku lagi
Sekerat tubuhku bagai saksi nyata
Dari segala penabung derita
Usah kau ulangi mengharap cinta
Dari diriku yang tiada berdaya
Dari diriku yang tiada berdaya
Dengarlah dengarlah apa yang kupinta
Bukannya bulan atau bintang nan tinggi
Cukuplah rasanya kalau ku berkata
Jangan kau tambahkan deritaku lagi
Dengarlah dengarlah pintaku yang akhir
Kujalinkan dalam lagu dan syair
Beri ketenangan jiwaku berpikir
Kuserahkan diri kepada takdir
Kuserahkan diri kepada takdir
Dengarlah dengarlah apa yang kupinta
Bukannya bulan atau bintang nan tinggi
Cukuplah rasanya kalau ku berkata
Jangan kau tambahkan deritaku lagi
(cipt: M. Mashabi & Husein Bawafie)
Start blogging by creating a new post. You can edit or delete me by clicking under the comments. You can also customize your sidebar by dragging in elements from the top bar.